Kamis, 17 Mei 2012

Royal Ambarrukmo Hotel

ROYAL AMBARRUKMO HOTEL...






2 malam singgah ke ROYAL AMBARRUKMO HOTEL Jogja, mengesankan...
ga ngerti juga kenapa mengesankan...heheheh...pastinya ini karena business trip...jadi kerja sekalian jalan-jalan ...

lokasinya Nice !! katanya siy karena baru di renovasi...
dari bandara adi sucipto cm 15 menit gituh....apalagi ditambah dapat jemputan dari hotel, heehehe ini juga karena perusahaan tempat gw kerja menyewa full board untuk workshop, jadi mungkin dapat fasilitas antar jemput dari dan atau ke bandara ya... :)

baru datang, dapat compliment 3 buat Bakpia...haahahahah...scra gw kmrn landing malam, n belum makan juga yaaaa 3 bakpia aku lahap...hap..hap...

wi-fi dikamar kenceng cuyyy.....
di ruang meeting room juga wokeeyyhhh wi-fi nya...

disamping hotel ada MAL AMBARRUKMO, cuma jalan gituh udh smpe mall...amazing ..hihihi...
mau ke malioboro 30 menit saja....disana taxi tarif buka pintu 5.500....

sarapan pagi menunya ajiiibbbbbb.....makan siang juga gitu...pokoknya tampilan ngga bohong...
wueeenaaakkkk rek!!!....
n pas dinner, ada live akustikan getttoohhh....hmmmm romantis....
hehehhe....salah satu destinasi niy untuk tmpt yg hrs diperhitungkan saat honeymoon nanti....hahahayyyyyy.... :D

oia...penting bgt, kmrn pas hari kedua disana, siang kan harus check-out tapi workshop masih berjalan n belum selesai...ya gmn lagi akhirnya harus check-out supaya ga over budget acara....n saat itu belum shalat...
katanya siy ada mushala di lantai 2, tapi pas ke sana ternyata bener mushala tapi ga ada hijab antara ikhwan dan akhwat...yaaahhhhhh....tp akhirnya ada pilihan yang cihuy, gw shalat di pinggir keraton gt...ada masjid di areal taman....hmmmmm alhamdulillah....tapi sayang banget, lokasi sepi dan sepertinya jarang dipakai...tapi secara sarana air untuk wudhu okey banget...

yaaaa kalau di rate 1-10, ambarrukmo gw kasih 9 kali yaaaaa...hehehehe...

-@lovely kamar 13, depok....

Senin, 07 Mei 2012

cinta suci Zahrana




Testimoni
Karya Kang-Abik ini ga kalah sama novel sebelumnya...tetep ada religinya dan pasti sentuhan romantismenya tp halus banget bahasanya...Dari cerita novel ini banyak hikmah yang bisa diambil terutama tentang kepribadian seseorang yang teguh dengan prinsipnya tetapi juga tetap ingin membahagiakan orang lain, dalam hal ini orang tua..

Settingnya juga okey, Semarang....China..
yang menonjol di novel ini adalah pribadi tokoh utama yang cerdas secara akademis tetapi belum berhasil dalam kehidupan sosialnya yaitu menikah..hingga menjadi masalah dalam keluarga karena tokoh utama menjadi anak tunggal dalam keluarga..
entah kenapa karena terlalu memegang prinsip dalam akademisnya, beberapa ikhwan yang ingin melamarkan ditolak secara halus....hingga akhirnya si tokoh utama semakin sadar akan umurnya dan baktinya kepada orang tua..

intinya happy ending...walau sebelumnya harus banyak kata sabar dalam perjalanan hidup si tokoh utama...cekidot yiaauuwww...keren ni novel !!

Tokoh
Dewi Zahrana, gadis dengan akademis diatas rata-rata
Lina, sahabat Zahrana
pak Munajat, Bapak Zahrana
Bu Nuriyah, ibu Zahrana

kutipan yang okey
1. puisi

saat aku makin gamang
engkau pun bertanya
mengapa bajuku basah
padahal gerimis reda
jawabku hampir tak berkata
bagaimana bisa kutakar asap hitam
yang berkepulan dalam data                                                          (page 17)

2. Tuhan memberikan modal yang sama kepada Ummat manusia, selanjutnya nasib masing-masing orang akhirnya tergantung ikhtiar dan usahanya.                (page 84)

3. Ilmu juga berserakan di sekitar kita, ada di perjalanan hidup kita.   (page 105)

4. "kalau kau bisa bekerja keras untuk mendapatkan gelar akademikmu kenapa untuk mendapatkan pedamping kau tidak bisa berikhtiar yang sama keras...     (page 108)

5. Biarkan orang lain menjalani kehidupannya yang kecil, tetapi kamu jangan.
   
    Biarkan orang lain memperdebatkan soal-soal kercil, tetapi kamu jangan.

    Biarlah orang lain menangisi kepedihan-kepedihan kecil, tetapi kamu jangan.

    Biarlah orang lain menyerahkan masa depan mereka kepada orang lain, tetapi kamu 
    jangan.
                                                                                                                                          (page 167)