Senin, 07 Mei 2012

cinta suci Zahrana




Testimoni
Karya Kang-Abik ini ga kalah sama novel sebelumnya...tetep ada religinya dan pasti sentuhan romantismenya tp halus banget bahasanya...Dari cerita novel ini banyak hikmah yang bisa diambil terutama tentang kepribadian seseorang yang teguh dengan prinsipnya tetapi juga tetap ingin membahagiakan orang lain, dalam hal ini orang tua..

Settingnya juga okey, Semarang....China..
yang menonjol di novel ini adalah pribadi tokoh utama yang cerdas secara akademis tetapi belum berhasil dalam kehidupan sosialnya yaitu menikah..hingga menjadi masalah dalam keluarga karena tokoh utama menjadi anak tunggal dalam keluarga..
entah kenapa karena terlalu memegang prinsip dalam akademisnya, beberapa ikhwan yang ingin melamarkan ditolak secara halus....hingga akhirnya si tokoh utama semakin sadar akan umurnya dan baktinya kepada orang tua..

intinya happy ending...walau sebelumnya harus banyak kata sabar dalam perjalanan hidup si tokoh utama...cekidot yiaauuwww...keren ni novel !!

Tokoh
Dewi Zahrana, gadis dengan akademis diatas rata-rata
Lina, sahabat Zahrana
pak Munajat, Bapak Zahrana
Bu Nuriyah, ibu Zahrana

kutipan yang okey
1. puisi

saat aku makin gamang
engkau pun bertanya
mengapa bajuku basah
padahal gerimis reda
jawabku hampir tak berkata
bagaimana bisa kutakar asap hitam
yang berkepulan dalam data                                                          (page 17)

2. Tuhan memberikan modal yang sama kepada Ummat manusia, selanjutnya nasib masing-masing orang akhirnya tergantung ikhtiar dan usahanya.                (page 84)

3. Ilmu juga berserakan di sekitar kita, ada di perjalanan hidup kita.   (page 105)

4. "kalau kau bisa bekerja keras untuk mendapatkan gelar akademikmu kenapa untuk mendapatkan pedamping kau tidak bisa berikhtiar yang sama keras...     (page 108)

5. Biarkan orang lain menjalani kehidupannya yang kecil, tetapi kamu jangan.
   
    Biarkan orang lain memperdebatkan soal-soal kercil, tetapi kamu jangan.

    Biarlah orang lain menangisi kepedihan-kepedihan kecil, tetapi kamu jangan.

    Biarlah orang lain menyerahkan masa depan mereka kepada orang lain, tetapi kamu 
    jangan.
                                                                                                                                          (page 167)


    
    

Tidak ada komentar: